Jumat, 12 Agustus 2016

PENGALAMAN MENGURUS PASPOR DAN VISA SCHENGEN DI VFS GLOBAL SURABAYA

Di postingan ini saya ingin membagi pengalaman saya mengurus paspor dan visa schengen di VFS Global Surabaya. Ya saya harap postingan ini sedikit membantu buat kalian-kalian yang punya rencana pergi ke Eropa, khususnya Belanda.

Hal pertama yang harus kita miliki sebelum membuat visa yaitu PASPOR (Alhamdulillah buat yang sudah punya). Nah kebetulan saya nggak punya paspor karena sebelumnya saya nggak pernah berpikir bahwa saya akan pergi ke luar negeri jadi yaaaaa....saya mutusin buat bikin paspor dulu di Kantor imigrasi tentunya. Buat yang belum tahu alamatnya dimana, nih saya kasih link-nya disini .
Untuk yang berdomisili disurabaya silahkan datang ke Gedung Graha Pena Lantai 1 Ruang 109, Jl.Jendral Ahmad Yani No.88 - Surabaya (alamat sementara) karena kantor aslinya yang berada di Waru sedang direnovasi.

Sebelum datang ke tempat itu, saya mencari info tentang apa yang harus dilakuakn ketika akan membuat paspor. Nah, dari situ saya tahu bahwa banyak orang yang datang dipagi hari untuk mengambil nomer antrian. Bahkan ada yang rela berangkat mulai jam 4 pagi untuk mendapatkan nomer antrian awal. Akhirnya saya memutuskan untuk datang ke Graha Pena jam 4 pagi karena kebetulan rumah saya tidak terlalu jauh. Dengan didampingi ibu saya yang strong-nya luar biasa (maklum anak perawan harus dijaga)hehehe.... jam 4 pagi kami pergi ke Graha Pena dan ZOONNKKKKK*** ternyata disana sepi banget nggak ada orang. Akhirnya saya memutuskan untuk pulang dan kembali kesana jam 6 pagi. 

Jam 6 pagi pun tiba dan saya memutuskan (lagi) untuk pergi sendiri. Dan alangkah terkejutnya hati adek..ketika sampai disana ternyata sudah banyak orang datang. Dan yang lebih bikin terkejut lagi, kita nggak dikasih nomer antrian. Jadi pak satpamnya nyuruh kita untuk berjejer dan berbaris, berdiri dan tanpa kursi. Saya yang sejak pagi belum makan akhirnya terpaksa harus antri berdiri hingga jam 8.15 pagi (Coba bayangin deh...)

Sebelum pintu imigrasi dibuka, pak satpam memberitahu kami untuk menyiapkan data-data yang untuk pengajuan paspor, antara lain :
1. KTP 
2. KK Asli
3. Ijazah / Akte Kelahiran / Buku nikah
Waktu itu dokumen yang saya bawa adalah KTP, KK dan Ijazah SMA saya. dan saya sedikit deg-degan ya...soalnya saya takut nanti akte lahir juga diminta (kendala akte lahir ada kesalahan penulisan nama).

AKhirnya setelah pintu dibuka, didepan pintu ada mbak2 cantik yang memeriksa dokumen-dokumen kami. Tapiii...apes banget. Giliran saya, ternyata KK baru saya belum ditandatangani sama bapak saya. Dan walhasil saya harus balik besok lagi. Sedih bangettt....
Tapi nggak sesedih mas-mas didepan saya, yang sudah terlanjur daftar online dan udah bayar pula tapi karena KKnya juga nggak ada Tandatangan kepala keluarga akhirnya dia harus balik dan kecewa duit 655rb hangus sia-sia (karena itu saya sarankan kalau mau daftar paspor online silahkan dokumen-dokumen yang dibawa harus diperiksa kelengkapannya dulu daripada harus kehilangan uang) dan untuk yang mau daftar online nihh saya kasih link-nya Daftar Paspor Online tapi saya pribadi sih untuk hal ini lebih suka manual.

Keesokan harinya, saya datang lagi ke Graha Pena jam 5.30 pagi. Dan alhamdulilah antriannya tidak terlalu panjang seperti hari pertama saya datang. Yah...walaupun setelah saya hitung-hitung, saya adalah orang ke-16 yang datang. Dan yang paling penting, sekarang saya datang dengan membawa makanan dan minuman secukupnya. Dan juga saya membawa teman bicara biar nggak bosen (Baca: Adik).

Waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba (Hoorraayyyyyyy......) akhirnya saya dapet nomer antrian ke-5 setelah 2,5 jam lebih antri. Deg-deg'an banget takut data kurang lengkap atau wawancaranya susah...
Tapi ternyata giliran nama saya dipanggil, saya dapet mas-mas baik yang tanya-tanya tujuan saya bikin visa. Kira-kira begini cuplikan wawancaranya...
Abang pewawancara : "Mbak kenapa kok bikin paspor? mau kemana?"
Adek laras : "Saya mau berkunjung ke  teman saya bang..eh..mas. Dia tinggal diBelanda"
Abang pewawancara : "Teman atau temen nih?"
Adek Laras : "Temen mas...Maksud saya temen hidup saya nanti..azzeeekkkkk"
Abang pewawancara : "Sendirian? Namanya siapa? alamatnya dimana? kenal dimana? udah pernah kesini?"
Adek Laras : "bla...bla...blaaaa...blaaa...."
Abang pewawancara : "Oke..sini saya ambil foto dulu ya."
Adek Laras : "Oke mas...bentar saya sisiran dulu"

Setelah percakapan panjang yang sedikit kepo dan juga pengambilan foto, akhirnya selesai juga. Saya diberi kwitansi untuk membayar di Bank BNI dan mengambil paspornya dalam 10 hari kerja. Abis dari situ saya meluncur ke Bank BNI terdekat untuk membayar paspor saya sebesar 655.000 dan biaya administrasi 5.000. Dan jangan lupa simpan juga kwitansinya sebagai bukti pengambilan.

10 hari kemudian saya datang lagi untuk mengambil paspor saya. Tapi saya datang pukul 8.30 pagi dan tanpa antri panjang. Cukup bilang ke petugas kalau kita mau ambil paspor nanti sama petugasnya kita disuruh ambil nomer antrian pengambilan dan setelah itu pasang telinga untuk denger nama kita dipanggil.

Finally....Laras udah punya paspor sekarang. Dan saatnya nyiapin data untuk pembuatan Visa Schengen....

Berikut penampakan paspor pertama saya...

Selanjutnya....Pengalaman Mengurus paspor dan Visa Schengen Di VFS Global Surabaya  Disini









2 komentar:

  1. permisi tulisan tentang pengalaman mengurus Visa Schengen dari Kedutaan Belanda melalui VFS cabang surabaya dimana ya (part 2)?

    baru tulisan tentang mengurus paspor saja.


    BalasHapus
  2. waduhh terhitung hangus ya mbak uang pembayarannya :( sayang dong

    BalasHapus