Rabu, 15 Oktober 2014

Mamas Jahat

Ini bukan surat...
Ini hanya sedikit "sampah dari hati" ku. Dan semua sampahnya isinya tentang kamu. Jadi ya lebih baik aku buang disini. Lagipula terlalu lama menyimpan sampah juga bisa bikin "penyakit" hati.

"Hai mamas jahat, apa kabar? Masih ingat aku? Iya, aku...orang yg pernah kamu ajak berbagi "segalanya" walaupun tidak lama. Tapi masih adakah kenangan tentang aku di otakmu? Atau mungkin juga di hatimu? Hatimu yg terkesan kasar dan kaku. Tapi sebenarnya hangat dan begitu lembut. Anggap saja malam ini aku sedang ingin bernostalgia denganmu. Mengingat saat saat kita bersama. Berkeliling kota surabaya dengan etek-etek. Makan es krim Zangrandi yang "mahal" itu. Nonton di bioskop mahal. Makan kerang rebus di pinggir jalan. Nonton dvd di rumah kamu. Dimasakin makanan sama kamu. Ahhh...aku ingat semua. Selalu ingat semuanya tanpa pernah lupa. Tapi sayang, karena aku yang tidak pernah mengerti mau mu apa. Kamu yang sudah mulai tidak percaya aku, kamu memilih untuk mengakhirinya. Pukulan berat untukku waktu itu. Kamu tahu kenapa aku sedih? Karena saat terakhir itu, kamu tidak memberi kepercayaan untukku. Aku mungkin terlihat bodoh dan tidak cerdas. Aku menjijikkan, aku menyebalkan dan menyedihkan. Tapi aku mencintaimu apa adanya. Sangat apa adanya. Aku tidak menginginkan yang lebih selain melihatmu bahagia. Aku lebih sering memilih menjadi pendiam hanya untuk mencegah ego kita berbenturan. Kita ini dua hati dengan dua kepala dan dua kepribadian, jika kita sama-sama keras kepala dan egois, kita tidak akan pernah bisa bersatu. Jangan mencari seseorang yang terbaik tapi jadikanlah orang itu yg mampu membuatmu menjadi lebih baik.
Aku hanya mencintai "dirimu" saja. Bukan uangmu, bukan tahtamu, bukan rupamu, hanya DIRIMU saja.
Aku mungkin sedih karena kamu sama sekali tidak mempercayakan hatimu untukku. Tapi, itu dulu. Sekarang aku bahagia jika memang kamu bahagia. Doa ku nggak pernah berhenti untuk kamu.
Mamas...maafkan aku"

-Sekian-

0 komentar:

Posting Komentar